
Terciptanya karya tersebut dilatar belakangi oleh kurang dimanfaatkannya susu sortasi yang melimpah di daerah Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Di daerah ini susu sortasi hanya digunakan untuk kripik susu. Pengolahannya pun sangat sederhana karena hanya untuk cemilan sehari-hari sehingga dirasa kurang menguntungkan.
Susu sortasi sendiri adalah limbah susu yang memiliki massa jenis berbeda dengan susu murni sehingga tidak masuk kualifikasi pabrik. Melihat peluang ini kelima mahasiswa UB ini ingin menciptakan suatu alat yang dapat mengonversi susu sortasi menjadi energi listrik terbarukan dengan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) dan berbasis Internet of Things (IoT).
Informasi mengenai keadaan susu sortasi berupa volume susu dan temperatur susu akan bisa dikonfigurasikan melalui aplikasi android khusus secara realtime. Dengan begitu userdapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun serta dapat memperpanjang umur alat karena pengaksesannya sudah tidak lagi secara manual namun secara online.
Digelar di Dewan Tunku Canselor, University of Malaya, tujuan utama IRIISE adalah menumbuhkan budaya inovasi di kalangan siswa dan peneliti dan mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri. Kompetisi ini akan menjadi platform yang hebat bagi para peneliti, akademisi, mahasiswa, serta praktisi dari industri untuk menunjukkan bakat mereka, untuk mengembangkan ide-ide brilian baru, dan untuk memamerkan penemuan mereka untuk peluang komersialisasi.
Ada 5 kategori yang dilombakan dalam kompetisi ini; Arts & Humanities, Engineering & Technology, Life Sciences & Medicine, Natural Sciences dan Social Sciences & Management
Selama menjalankan penelitiannya Tim SENSOR UB yang terdiri dari Dandy Fajar Mahendra (FT-Elektro), Muhammad Syarifuddin (FILKOM-Pend. Teknik Komputer), Lilin Putri Jasmine (FAPET-Peternakan), Moh. Mario Alvin S. (FIB-Sastra Inggris), dan Nur Wasiatil Chairiyah (FK-Pend. Dokter) dibimbing oleh Eka Maulana, ST., MT., M.Eng., dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
“Alhamdulillah, meskipun waktunya bisa dibilang cukup singkat dalam proses pengerjaan prototype-nya kami masih bisa mendapatkan Silver Medal di kompetisi IRIISE 2018. Kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan SENSOR. Dan untuk ke depannya, kami harap SENSOR dapat dimanfaatkan untuk cakupan yang lebih luas lagi,” ujar salah satu delegasi FT-Teknik Elektro, Dandy. (mic)
Sumber: FT-UB
Both comments and pings are currently closed.