Inspiring the World

Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan program yang diadakan oleh Ditjen Dikti untuk mewadahi kreatifitas mahasiswa. Di tahun ini, sebanyak 47 Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) lolos seleksi tahap proposal. Mereka berjuang menuju PIMNAS 2014 yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Humas FTUB mencoba mengangkat kembali tulisan lama hasil wawancara dengan salah satu dosen FTUB yang kerap memberikan bimbingan bagi mahasiswa yang berlomba di ajang PKM. Ia adalah Eka Maulana, ST. MT. M.Eng dari jurusan Teknik Elektro.

Eka Maulana, ST. MT. M.Eng adalah salah satu dosen muda di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang sejak tahun 2012 aktif membimbing mahasiswa dalam mengikuti ajang tersebut. “PKM merupakan ajang aktualisasi diri”, ujarnya saat ditemui di  ruang kerjanya, Selasa (27/8/2013), menanggapi tentang ajang yang diadakan tahunan itu. “Kebaharuan, nilai tambah, metode yang baru atau unik , harga yang ekonomis, effisiensi dan portabilitas (kemudahan) merupakan aspek penting yang menjadi penilaian dalam ajang tahunan ini,” ujar dosen yang juga dosen pembimbing tim KYUBI (Kill Your Bacteria)pada ajang ESPRIEX 2013 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) ini.

Dosen yang kerap memberikan pelatihan penulisan di beberapa tempat ini mengungkapkan daya cipta rasa dan karsa pada manusia sudah ada, tinggal bagaimana kita menumbuhkan, memicu dan mengolahnya. Dan dengan kemauan, kesungguhan dan kecermelangan maka kita dapat mewujudkannya dalam bentuk prestasi. “Mahasiswa merupakan agen kreatifitas yang sangat bagus, PKM merupakan ajang yang dapat digunakan untuk perubahan pola sikap dan pola pikir untuk menumbuhkan character building,” sahut alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya angkatan 2004 ini.

Eka sendiri terus memfalisitasi mahasiswa untuk terus melakukan penggalangan dan penerapan ide untuk PKM. “Untuk memotivasi mahasiswa agar lebih bersemangat di bidang kreatifitas ini, saya menghadiahkan nilai A bagi mahasiswa yang berhasil memperoleh prestasi juara nasional di ajang tersebut di mata kuliah yang saya ajarkan,” katanya. “Karena mahasiswa tersebut  saya anggap dapat mengkaji secara lebih mendalam di bidang yang ditekuninya, bukan hanya sekedar teori di kelas saja”, tegas dosen  yang menempuh gelar Magister di Electrical and Electronics Engineering, University of Miyazaki  ini.

Menjelaskan kiat-kiatnya dalam membimbing mahasiswa Eka menjawab, “Saya mencoba mengarahkan mahasiswa untuk menyajikan ide-ide mereka, dari beberapa konsep gagasan dengan visi misi dan latar belakang yang berbeda-beda saya arahkan agar bagaimana ide ini bisa fokus, bukan melebar tapi dangkal, tetapi menyempit dan dalam, inilah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah,” ujarnya. “Terus bagaimana saya memotivasi, mendorong semangat mereka untuk menyelesaikan karya tersebut agar bisa menjadi maksimal”, lanjut dosen anggota Laboratorium Desain dan Prototype ini.

Ditanya mengenai harapannya ke depan dalam pengembangan PKM Eka menuturkan semua elemen yang terlibat dalam PKM harus bisa membangun suatu ikatan tali yang kuat. Karena sistem yang besar tidak dapat diwujudkan tanpa ikatan tali yang kuat baik mikro maupun makro untuk mendukung mahasiswa yang bergelut di bidang tersebut. Eka sendiri saat ini aktif di bidang penelitian sebagai ketua tim penelitian Robot Manajemen Sampah di Lingkungan FTUB dan pengabdian masyarakat sebagai ketua tim Robot Line Tracer di SMK Sunan Ampel  Poncokusumo Kab. Malang.  Selain itu, saat ini Eka juga aktif meneliti solar sel organik sebagai alternatif sumber energi. (andi)

sumber berita selengkapnya