REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) memberikan pelatihan perakitan solar cell dan piranti elektronik. Para mahasiswa memberi pelatihan ini kepada perwakilan karang taruna, remaja masjid, dan warga di lingkungan Masjid Al-Ghozali, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
“Awalnya kita menawarkan pelatihan teknik perakitan solar cell dan piranti elektronik pendukung, namun mereka juga curhat butuh solusi mengatasi gangguan kelelawar di lingkungan masjid. Akhirnya kami juga memberikan pelatihan pembuatan perangkat elektronik pengusir kelelawar,” kata dosen penanggung jawab pelatihan ini, Eka Maulana dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Senin (1/8).
Eka menuturkan, prinsip kerja perangkat pengusir kelelawar sangat sederhana. Yakni menggunakan frekuensi ultrasonik yang dipancarkan melalui transduser untuk menganggu sistem komunikasi dan navigasi kelelawar. Frekuensi tersebut dapat dibangkitkan pada nilai tertentu untuk proses berkomunikasi atau berinteraksi antara makhluk hidup seperti memanggil, mengusir, atau bahkan untuk membantu pertumbuhan. Sementara, kelelawar mengeluarkan pulsa gelombang ultrasonik dengan frekuensi sekitar 30-50 kHz untuk sistem komunikasi dan navigasi.