Penerapan teknologi sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan masyarakat utamanya untuk kesejahteraannya. Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan penerapan teknologi di Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah disana. Bekerjasama dengan Kelompok Tani Mulyo mereka berusaha mengenalkan teknologi terbarukan.
Tani Mulyo merupakan kelompok tani yang membudidayakan bawang merah dan menjadi penghasil bawang merah terbesar di kabupaten kediri. Dalam lahan seluas 100 RU atau sekitar 2000 ha, petani dapat menghasilkan 2 Ton bawang merah sekali panennya.
Namun produksi yang melimpah ini tidak diimbangi dengan pengolahan pasca panen yang baik sehingga terjadi banyak kerusakan pada bawang merah dikarenakan kadar air yang terkandung dalam bawang belum dihilangkan seluruhnya. Masyarakat Desa Sekoto ini masih mengandalkan cara tradisional dalam penanganan pasca panen, yaitu pengeringan di bawah cahaya matahari.
“Kalau pas hujan ya kadang-kadang ndak bisa kering, jadi banyak yang busuk,” ujar Ketua Kelompok Tani Mulyo, Sumarji.
Memperkenalkan alat bernama OSY, Onion Seed Dryer, Raden Panji Ravie Oktavian M.P (FT 2015) memimpin empat anggotanya; Mochammad Abdul Ghofur (FT 2015), Revo Chanavi Mara (FT 2014), Elok Paikoh (FP 2015), dan Verina Wijayanti (FP 2015) memberikan sosialisasi dan pengujian alat kepada Kelompok Tani Mulyo.
Alat buatan mahasiswa bmbingan Eka Maulana, ST.,MT., M.Eng mengeringkan bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) secara otomatis dan terintegrasi panel surya sebagai alternatif peningkatan kualitas bawang merah. OSY menggunakan teknologi microcontroller dan panel surya yang memiliki sistem yang stabil dengan suhu dari 25°C sampai 40°C.
“Temperatur ini cocok untuk mengeringkan hasil panen bawang merah. Selain itu energi listrik dari panel surya juga dapat digunakan untuk pengoprasian mesin. Alat kami ini relatif sederhana, dan mudah pengoprasiannya, sehingga mudah digunakan,” ungkap Revo, salah satu anggota tim.
Kegiatan ini menarik minat dan antusias masyarakat karena sebelumnya belum ada penerapan teknologi seperti OSY yang dikenalkan kepada mereka. Harapan masyarakat Tani Mulyo terhadap alat ini cukup besar karena dengan adanya OSY hasil panen memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat menekan kerusakan bawang merah.
“Jika tidak banyak yang rusak kan pendapatan kami juga meningkat,” harap Sumarji.
Panji sebagai ketua tim juga berharap agar kedepan alat ini dapat diterapkan di daerah-daerah yang memiliki permasalahan seperti di Desa Sekoto sehingga petani bawang merah dapat menekan kerugian dan meningkatkan pendapatannya.
Sumber: FT-UB
Both comments and pings are currently closed.